Rabu, 26 April 2017

USAHA RESTORAN BEBEK DOWER DAN KAITANNYA DENGAN HUBUNGAN PERUSAHAAN STAKEHOLDER/CSR

ETIKA BISNIS
“USAHA RESTORAN BEBEK DOWER DAN KAITANNYA DENGAN HUBUNGAN PERUSAHAAN STAKEHOLDER/CSR”
KELOMPOK 9 :



Annisa
Ari Andiko Aji
Ikhsan Nurba Pratama
Indri Septiorini
Romi Winata

            FAKULTAS EKONOMI
    UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017



Annisa
3EA04
11214346
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Pengertian dan Jenis Stakeholder
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk, 2008 yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.
Pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam perusahaan dapat terdiri dari :
1.      Pengusaha (Pemegang Saham) yang sehari-hari diwakili manajemen.
2.      Para pekerja dan serikat pekerja.
3.      Para pengusaha Pemasok.
4.      Masyarakat (konsumen).
5.      Perusahaan Pengguna.
6.      Masyarakat sekitar.
7.      Pemerintah.

Adapun pembagian kelompok Stakeholders ini secara umum. Bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang di dalam perusahaan atau disebut internal stakeholders dan yang berada di luar perusahaan yang disebut external stakeholders.

Internal Stakeholder
External Stakeholder
1.      Pemegang Saham
1.      Konsumen
1.      Manajemen dan Top Executive
2.      Penyalur
2.      Karyawan
3.      Pemasok
3.      Keluarga Karyawan
4.      Bank

5.      Pemerintah

6.      Pesaing

7.      Komunitas

Ari Andiko Aji
3EA04
11214529

1.2  Peran Dan Fungsi Stakeholders
Peran pihak yang memiliki kepentingan utama atau stakeholder dalam organisasi bisnis ataupun dalam perusahaan, adalah sebagai berikut :
1.    Pemilik (owner) atau Pemegang Saham
Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide seseorang atau lebih tentang suatu barang atau jasa dan mereka mengeluarkan uangnya (modal) untuk membiayai usaha tersebut, karena mereka memiliki keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan mendapatkan imbalan (keuntungan) dan mereka mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.

2.      Karyawan (employee)
Karyawan dalah orang yang diangkat dan ditugaskan untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja seluruh karyawan, baik secara individu maupun secara kelompok.

3.      Kreditor (creditor)
Adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Kreditor sebagai pemberi pinjaman, umumnya mengajukan persyaratan tertentu untuk meyakinkan bahwa uang yang mereka pinjamkan kelak akan dapat dikembalikan tepat waktu ,sesuai jumlah dan berikut prestasinya

4.      Pemasok (supplier)
Pemasok adalah partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan bahan baku, oleh karena itu kinerja perusahaan juga sebagian tergantung pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu. Misalnya pemasok kepentingan, jika barang dan jasa yang mereka pasok relative langkah dan sulit untuk memperoleh barang/jasa subtitusi.Kekuatan relatif organisasi terhadap pemangku kepentingan tidak selalu lemah

5.    Pelanggan (customer)
Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih fokus dalam memberikan produk dan jasa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan mereka. Oleh karena itu perusahaan memiliki kepentingan utama untuk mengidentifikasi individu yang menggunakan produk dan jasa mereka (pelanggan, pesaing dan konsumen).
Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada seorang customer. Customer merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil produksinya. Untuk menarik seorangcustomer, suatu perusahaan harus menyediakan produk dan layanan yang terbaik serta harga yang bersahabat.
Misalnya, suatu oragnisasi dapat memiliki kekuatan yang sangat baik, apalagi jika kondisi pelanggan tidak dapat memperoleh barang/jasa subtitusi yang baik pula.



Ikhsan Nurba Pratama
3EA04
15214147

6.      Pesaing
         Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan tentang pesaing dan peranan mereka dalam bisnis. Bentuk yang paling umum dari pesaing langsung. Pesaing langsung menyediakan produk atau jasa yang sama dalam industri, seperti yang diproduksi oleh perusahaan kita.

7.      Pemerintah
Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk memberikan perijinan.Dalam masyarakat yang masih ditandai dengan adanya KKN yang masih kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan pemerintah dalam memberikan perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang disusun oleh perusahaan

1.3   Stakeholders Dalam Etika Bisnis
Stakeholders dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Misalnya bilamana isu periklanan, maka stakeholder dalam hal ini adalah pihak-pihak yang terkait dalam isu periklanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal, pedagang ikan ,pengelah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta dibidang periklanan, dan sebagainya. Stakeholder dalam hal ini juga dinamakan pemangkun kepentingan.

            Lembaga-lembaga telah menggunakan istilah stakeholder ini secara luas kedalam proses pengambilan dan implementasi keputusan. Secara sederhana stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau pihak-pihak yang terkait dengan suatu isi atau rencana.

             Stakeholder menurut definisinya adalah kelompok atau individu yang dukunganya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Clarkson membagi stakeholder menjadi dua : Stakeholder primer dan stakeholder sekunder.

Stakeholder primer adalah ‘pihak dimana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan.’ Contohnya Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu system stakeholder primer yang merupakan rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang berbeda. Perusahaan ini juga harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini.

Stakeholder sekunder didefinisikan sebagai ‘pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.’ Contohnya Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat. Perusahaan tidak bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran bisnis perusahaan. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat.






Indri Septiorini
3EA04
15214323

1.4  Hubungan Stakeholders Dengan Perusahaan

  Sifat dari hubungan perusahaan dengan stakeholders mengalami perubahan dinamis seiring berjalanya waktu. Beberapa pakar mengamati terjadinya pergeseran bentuk dari yang semula tidak aktif (inactive), menjadi reaktif (reactive), kemudian berubah lagi menjadi proaktif (proactive), dan akhirnya menjadi interaktif (interactive).

1.4.1        Pola Hubungan Stakeholders
2.       Penjelasan mengenai pola hubungan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
3.      1)      Hubungan tidak aktif (inactive); perusahaan meyakini bahwa mereka dapat membuat keputusan secara sepihak tanpa mempertimbangakan dampaknya terhadap pihak lain.
4.      2)      Hubungan yang reaktif (reactive); perusahaan cenderung memepertahankan diri (defensive), dan hanya bertindak ketika dipaksa melakukanya.
5.      3)      Hubungan yang proaktif (proactive); perusahaan cenderung berusaha untuk mengantisipasi kepentingan-kepentingan para stakeholders. Biasanya perusahaan memiliki departemen khusus yang berfungsi untuk mengidentifikasi isu-isu yang menjadi perhatian para pemangku kepentinagan utama. Namun, perhatian mereka dan para stakeholders dipandang sebagai suatu permasalahan yang perlu dikelola, bukan dipandang sebagai suatu sumber keunggulan kompetitif.
6.      4)      Hubungan yang interaktif (interactive); perusahaan menggunakan pendekatan bahwa perusahaan harus memiliki hubungan berkelanjutan yang saling menghormati, terbuka, dan saling dipercaya dengan para
7.      pemangku kepentinganya. Dengan demikian, perusahaan menganggap bahwa suatu hubungan yang positif dengan para pemangku kepentingan adalah sumber nilai dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
8.      Hubungan perusahaan dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) diharapkan bersifat interaktif (interactive). Dengan demikian, diharapkan interaksi ini dapat membantu perusahaan mempelajari ekspektasi masyarakat, memperoleh keahlian dari luar perusahaan, mengembangkan solusi kreatif, dan memenangkan dukunga pemangku kepentingan untuk menerapkan berbagai solusi tersebut. Menurut Tunggal (2009:63) perlu respon terhadap pemangku kepentinganpada era sekarang ini dipertajam dengan meningakatkannya globalisasi perusahaan dan dengan munculnya teknologo-teknologi yang mampu memfasilitasi komunikasi cepat pada pada skala dunia. Suatu perusahaan dapat membuat sebuah pemetaan mengenai tipe pamangku kepentinagan yang sedang dihadapi dengan menempatkan dimensi potensi dan dimensi kerja sama untuk menentukan strategi untuk mengahadapi para pemangku kepentingan tersebut.



Romi Winata
3EA04
19214795

1.5  Definisi Corporate Social responsibility (CSR)
Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan tidak lagi dianggap beban yang harus ditanggung oleh perusahaan. Banyak perusahaan telah menjalankan tanggung jawab sosialnya bukan karena diwajibkan oleh hukum yang berlaku (Undang-Undang no 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas), tetapi juga karena secara sosial masyarakat lebih mendukung perusahaan yang menjalankan tanggung jawab sosial. Undang-undang ini berisi ketentuan bagi perseroan yang menjalan kan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
 Menurut Budi Untung (2014:3) Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis Universitas Sumatera Utara 24 dan memberikan konstribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat atau masyarakat luas.Corporate Social Responsibility (CSR)merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya bagi kepedulian sosial maupun tanggung jawab lingkungan dengan tidak mengabaikan kemampuan dari perusahaan,Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep bahwa perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,karyawan,pemegang saham,komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) akan berdampak pada kesinambungan dari perusahaan tersebut. Pengertian lain diungkapkan oleh Suhandari dalam Hendrik Budi Untung (2008:1) yang mengemukakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis,sosial,dan lingkungan.
Mu’man Nuryana dalam Isa dan Busyra (2008:36) mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan.





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  GAMBARAN UNIT USAHA
2.1.1      Profil Usaha
Rumah Bebek Dower Resto merupakan restoran keluarga berkonsep warisan kuliner nusantara dengan aneka jenis masakan bebek sebagai menu andalan. Ada bebek sambal dower bagi para penyuka pedas, dan ada pula bebek cabe ijo yang tidak begitu pedas. Berbekal tekad ingin melestarikan masakan Indonesia, Bebek Dower Resto juga menawarkan menu khas Indonesia lain bagi yang tidak menyukai bebek, seperti ayam bakar bumbu rujak, iga penyet, dan soto betawi.Bebek Dower Resto mulai dibuka resmi pada tanggal 15 Desember 2011.
Bebek dower resto berlokasi di Jl. Margasatwa Barat 57, Cilandak, Jakarta Selatan, tepatnya di dekat pintu masuk barat Kebun Binatang Ragunan. Ini adalah outlet pertama kami. Menu kami terdiri atas menu utama berupa makanan, minuman, kudapan seperti pisang keju dan tahu isi  dower, serta berbagai macam hidangan penutup seperti es cendol, es cincau, es krim, maupun sop buah. Tak perlu bingung bila mengajak buah hati , karena Bebek Dower Resto juga menyediakan menu khusus bagi anak-anak, seperti chicken nugget dan omelette.Bebek Dower Resto buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai pukul 22.00. Bebek Dower Resto berkapasitas sekitar 400 orang dengan tempat parkir yang luas serta taman belakang, sangat cocok untuk acara-acara seperti ulang tahun, reuni, dan lain-lain. Bebek Dower Resto juga menyediakan layanan pesan antar, catering maupun tumpeng.
Sampai Saat ini Resto tersebut sudah memiliki lebih dari 10 outlet yaitu :
1.      Bebek Dower Cilandak
2.      Bebek Dower Pejaten Village
3.      Bebek Dower Cibubur Junction
4.      Bebek Dower Rest Area Km 57 Tol Jakarta- Cikampek
5.      Bebek Dower Plaza Blok M
6.      Bebek Dower Blok M Square
7.      Foodtruck Service
8.      Bebek Dower Plaza Kalibata
9.      Bebek Dower Giant Harapan Indah Bekasi
10.  Bebek Dower Mall Ciputra Grogol (Citraland)
11.  Bebek Dower Sarinah
12.  Bebek Dower Pusat Grosir Cililitan
13.  Bebek Dower Plaza Atrium
14.  Bebek Dower Plaza Festival
15.  Bebek Dower Cibinong City Mall

















2.1.2    Struktur Organisasi
Berikut adalah gambaran struktur organisasi pada Restoran Bebek Dower :










2.1.3      Tata kelola Perusahaan
Salah satu unsur yang menunjang pelaksanaan tata kelola usaha ini adalah pengendalian resiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan usaha yang telah ditetapkan, manajemen restoran ini melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi resiko beserta dampaknya diikuti dengan penentuan tingkat resiko tersebut. Saat ini restoran sedang melakukan implementasi salah satu metode yang digunakan oleh restoran dalam menganalisa resiko adalah HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) semua pelaksana yang terkait dalam bisnis proses ikut dalam penentuan dan penilaian resiko serta pengendalian yang dilakukan dengan tujuan agar tercipta komitmen bersama dalam mengelola resiko dari proses bisnis yang dijalankan.
2.1.4      HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
Suatu sistem mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan resiko dimana adalah signifikan untuk keselamatan makanan . Sedangkan HACCP PLAN adalah Suatu dokumen yang disiapkan sesuai dengan prinsip-prinsip HACCP untuk memastikan pengendalian resiko dimana adalah signifikan untuk keselamatan makanan dalam segmen rantai makanan yang sedang dipertimbangkan.
2.1.5        Resiko Usaha
Sebagai  restoran yang baru berdiri 5 tahun ini, usaha ini tentu tidak luput dari resiko yang dapat merugikan kelangsungan operasional restoran, atau mempengaruhi pertumbuhan penjualan, keuntungan , dan perkembangan restoran. Apabila resiko-resiko ini tidak dikontrol dengan baik, pada akhirnya akan mempengaruhi stabilitas dan kelangsungan usaha , tanpa memperhitungkan besar kecilnya usaha tersebut. Semua bergantung pada upaya manajemen yang menangani resiko-resiko yang ada dengan strategi dan keputusan yang tepat.
2.1.6      Resiko Persaingan
Perkembangan pesat nama-nama baru dalam industri restoran, baik asing maupun lokal, ditambah dengan pertumbuhan nama-nama yang sudah eksis menimbulkan persaingan yang sangat ketat sehingga penurunan pangsa pasar mungkin terjadi, khususnya dikota-kota metropolitan di indonesia sperti jakarta. Jika persaingan ketat tidak dihadapi dengan strategi yang tepat, maka dalam kaitanya dengan pertumbuhan transaksi, hal tersebut akan menjadi ancaman bagi perkembangan usaha kuliner di indonesia. Menyikapi ancaman persaingan pasar yang cukup ketat, pemilik tetap pada fokus untuk terus menerapkan perbedaan khusus pada restoran bebek dower melalui ide-ide pemasaran inovatif menampilkan perbedaan pada produk-produk restoran, dan terus meningkatkan layanan untuk menjadi semakin baik setiap tahun.
2.1.7      Resiko Pasokan Bahan Baku
Meskipun restoran mulai memperkenalkan produk-produk non bebek untuk memberikan variasi menu pilihan, namun olahan bebek  tetap merupakan bisnis utama yang di usung oleh restoran. Bahan baku utama bisnis ini adalah bebek (bebek potong beku) yang dipasok oleh beberapa pemasok bebek yang ada disekitaran Jabodetabek . Walaupun ada banyak pemasok bebek di daerah lain tetapi hal ini tidak menjamin kelangsungan pasokan, pasokan seringkali terputus pada hari-hari libur seperti idul fitri, natal, tahun baru dan libur sekolah. Untuk mengatasinya, restoran telah membuat kontrak jangka panjang, merencanakan pesanan lebih awal, dan menyimpan persedian bebek sebelum hari-hari libur tersebut.
Dengan kemajuan yang telah dicapai oleh pemasok  dalam memproduksi produk-produk berkualitas dan menyediakan subsitusi produk mengikuti standar yang diberikan,





2.2 Keterkaitan Bisnis Dengan Teori
            Restoran Bebek Dower merupakan salah satu bisnis kuliner yang ada di Jakarta,Restoran ini hadir untuk melestarikan kuliner khas Indonesia usaha ini merupakan usaha keluarga untuk yang di buat untuk menarik minat masyarakat sekitar.Restoran ini telah tumbuh dan berkembang seiring dengan minat konsumen terhadap makanan yang disajikan oleh restoran ini .
Pemegang saham terbesar pada usaha ini yaitu pemilik atau owner resto itu sendiri yaitu Bapak Doni dan Ibu Erna .Sampai saat ini resto tersebut sudaah memiliki banyak karyawan yang tersebar dibeberapa outlet sebelum menjadi karyawan di resto tersebut biasanya resto tersebut menyelenggarakan training atau pelatihan kepada calon karyawan nya yang akan berkerja di resto tersebut.Manajemen dalam usaha ini cukup tertata baik dalam manajemen keuangan,dan Manajemen pergundangan. Usaha ini sangat berkaitan dengan Stakeholders dalam kasus di atas merupakan Internal Stakeholders.
Definisi Stakeholders sendiri adalah kelompok-kelompok yang berada di dalam maupun diluar perusahaan/organisasi yang mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan perusahaan.
Internal Stakeholder yaitu  yang berada  dari dalam usaha dalam usaha ini yang termasuk dalam Internal Stakeholder adalah Pemilik sebagai pemegam saham,karyawan,dan manager.
Dalam usaha kuliner ini tentu saja jumlah pesaing usaha sangat banyak. Namun disisi lain Restoran Bebek Dower ini selalu memiliki keunikan dan inovasi dalam menu yang di sajikan agar dapat bersaing dalam persaingan usaha kuliner ini,dalam persaingan usaha restoran bebek dower ini tetap menjunjung tinggi etika dalam berbisnis. Etika tersebut harus dipegang oleh pelaku usaha seperti harus adanya optimalisasi manfaat penjualan.
Dalam mempromosikan usaha nya Restoran ini berkerjasama dengan salah satu jaringan telepon seluler yaitu Telkomsel dalam hal memberikan beberapa promosi mau pun memberikan layanan iklan tentang restoran tersebut.
            Dan dalam usaha ini pemegang saham Ibu Erna dan Bapak Doni berperan penting dalam usaha ini Ibu erna dan Bapak Doni ini berkesinambungan untuk memajukan usaha ini dengan memberikan ide-ide dalam membersarkan usahanya.
Restoran bebek dower juga ini memiliki beberapa pemasok bahan baku Pemasok atau supplier dalam usaha ini,resto ini pun memeliki beberapa supplier mulai dari supplier bahan baku seperti sayuran,buah-buahan yang diperlukan oleh outlet tidak hanya itu resto ini juga memiliki supplier bahan baku utama nya yaitu bebek yang langsung dengan pemasok bebek dari perternak bebek langsung tidak hanya memiliki satu pemasok dalam hal ini resto mempunyai beberapa supplier agar bila terjadi suatu hal seperti bahan baku tidak ada atau pun pemasok tidak dapat mengirim masih ada pemasok yang lain sebagai pengganti.
Pelanggan atau Costumer pun selalu menjadi hal yang di perhatikan dalam hal ini mengenai kepuasan pelanggan menarik pelanggan agar kembali dan memberikan pelayanan-pelayanan terbaik bagi pelanggan restoran tersebut.
Dalam usaha ini pemerintah juga mempunyai peran penting dalam berjalan nya usaha ini mulai dari perizinan usaha serta  pemilik selalu berkerjasama dengan pemerintah mulai dari pemasangan baliho maupun banner yang berkaitan dengan pemerintah yaitu sebagaimana restoran membayarkan kewajiban nya untuk membayar pajak restoran tersebut.
            Kaitan dengan eksternal stakeholder atau yang berasal dari luar usaha seperti yang dijelaskan di atas adalah Pemasok,konsumen,pemerintahan. Eksternal Stakeholder adalah yang berasal dari luar usaha.




BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
            Berdasarkan pembahasan mengenai Stakeholders, Jenis stakeholders, stakekeholder dalam etika bisnis serta kaitan stakeholder dengan usaha, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut   :
·         Dalam bisnis ini dimana terjadi hubungan saling ketergantungan dalam usaha tersebut baik dari pemegang saham,karyawan, manager,pemasok dan pemerintah yang merupakan wujudan dari stakeholder.











DAFTAR PUSTAKA
Erni R Ernawan, Dr (2007) Business Ethics: Etika Bisnis . Alfabeta .Jakarta
Keraf, A,Sonny, (1998). Etika Bisnis Dan Relevasinya. Kanisius. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar